Minggu, 20 November 2011

Sejarah masuk Islam di Nusantara


SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI NUSANTARA

Standar Kompetensi :
·         Memahami sejarah  perkembangan Islam di Nusantar

Kompetensi Dasar :
·         Menceritakan proses masuknya  Islam ke Indonesia
·         Menyebutkan faktor-faktor yang mendukung perkembangan Islam di Indonesia
·         Menceritakan kerajaan-kerajaan di Indonesia

Indikator
·         Menjelasakan sejarah masuknya Islam di Nusantara melalui perdagangan.
·         Menjelasakan sejarah masuknya Islam di Nusantara melalui kegiatan sosial.
·         Menjelasakan sejarah masuknya Islam di Nusantara melalui pengajaran.
·         Menjelasakan sejarah beberapa kerajaan Islam di Jawa
·         Menjelasakan sejarah beberapa kerajaan Islam di Sumatera
·         Menjelasakan sejarah beberapa kerajaan Islam di  Sulawesi

Setrategi pembelajaran
·         Model Pembelajaran active learning
·         Metode pembelajaran
- Diskusi kelompok
      - Penugasan
Guru membagi siswa menjadi 8 kelompok (anggota 5 siswa)
Guru memerintahkan kepada siswa untuk mencari bahan sesuai dengan materi
1.    Kelompok 1 membahas kerajaan Islam Aceh dan Samudra pasai
2.    Kelompok 2  membahas kerajaan Islam Banten
3.    Kelompok 3 membahas kerajaan Islam Cirebon
4.    Kelompok 4 membahas kerajaan Islam Demak
5.    Kelompok 5 membahas kerajaan Islam Pajang
6.    Kelompok 6 membahas kerajaan Islam MataramIslam
7.    Kelompok 7 membahas kerajaan Islam Goa Talo
8.    Kelompok 8 membahas kerajaan Islam Tidore dan ternate
Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi
Guru merangkum hasil diskusi siswa

A.    PROSES MASUKNYA ISLAM KE INDONESIA
Islam lahir di Mekkah pada tahun 611 M ditandai dengan turunnya ayat Al-Quran yang pertama. Mula-mula ajaran Islam berkembang di Mekkah dan Madinah, kemudian berkembang di seluruh Timur Tengah, Eropa Selatan dan ke Timur hingga ke Indonesia.
Menurut penelitian sejarah terbaru masuknya Islam ke Indonesia pada abad ke 7 M atau 1 H, dibawa oleh pedagang dari Arab. Para saudagar muslim selain berniaga, juga ingin melaksanakan kewajibannya sebagai muslim yakni menyampaikan ajaran Islam kepada orang lain. Sebagai motifasinya adalah hadits Nabi : " Sampaikan apa-apa yang berasal dariku walaupun hanya satu ayat".
Dakwah dari saudagar muslim disambut baik oleh masyarakat, maka dengan cepat ajaran Islam di anut oleh masyarakat. Hal ini disebabkan para saudagar mempunyai sikap yang sopan dan mempunyai keahlian di atas penduduk asli. Mereka mempunyai kebiasaan hidup bersih, rapi dan ramah terhadap orang lain. Islam tidak hanya di anut oleh masyarakat awam tetapi juga di anut oleh sebagian raja-raja. Raja-raja tersebut tidak hanya memeluk Islam tetapi juga ikut menyebarkan dan membantu penyiarannya.
Para saudagar itu lama kelamaan ada yang menetap di Indonesia dengan cara mengawini penduduk asli. Karena perkawinan itu maka pada umumnya keluarga sang istri juga ikut masuk Islam. Berkembangnya Islam di Indonesia mempunyai dampak yang luar biasa. Mereka terbebas dari pemujaan terhadap berhala. Di samping itu mereka juga dapat menikmati hak asasi yang memang sejak dahulu dirindukan oleh umat manusia yakni : kemerdekaan, persamaan dan persaudaraan.
Dalam waktu singkat, Islam sudah banyak membawa perubahan. Islam telah mempersatukan pemuda dari berbagai suku bangsa antara lain : suku Sumatera, Suku Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan lain-lain. Mereka kumpul dalam satu wadah nasional yang diikat dengan tali persaudaraan yang kokoh.
Perkembangan selanjutnya Islam tidak hanya disiarkan oleh pedagang Arab saja tetapi dari pedagang yang lain pun juga ikut menyiarkan Agama tersebut. Islam berkembang di wilayah pesisir, raja-raja serta pemuka agama menjalin kerjasama yang erat untuk mewujudkan cita-cita yang luhur.

B.     FAKTOR PENDUKUNG ISLAM CEPAT BERKEMBANG DI INDONESIA

Faktor-faktor yang mendukung penyebaran Islam cepat berkembang di Indonesia :
1.      Ajarannya sederhana, mudah dimengerti dan diterima
2.      Syaratnya mudah hanya mengucapkan dua kalimat syahadat
3.      Islam tidak mengenal kasta
4.      Upacara-upacara keagamaan sangat sederhana
5.      Islam disebarkan dengan cara damai yaitu lewat kesenian dan akulturasi budaya
6.      Jatuhnya Majapahit dan Sriwijaya
1.      Perdagangan
2.      Perkawinan
3.      Kesenian
4.      Akulturasi dan Asimilasi budaya
5.      Pondok Pesantren

C.    KERAJAAN-KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA
1.      Kerajaan Samudra Pasai
Kerajaan ini terletak di sekitar Lhokseumawe Aceh. Raja pertama Samudra Pasai adalah Sultan Malik al Saleh yang memerintah hingga tahun 1297, kemudian digantikan oleh putranya yang bernama Sultan Muhammad yang dikenal dengan sebutan Sultan Malik al Tahir. Pada masa ini perdagangan di Samudra Pasai semakin ramai dan berkembang menjadi daerah perdagangan dan penyebaran agama Islam. Oleh karena itu Samudra Pasai dikenal sebagai kerajaan Islam pertama di Nusantara.
2.      Kerajaan Aceh
Kerajaan Aceh berdiri pada awal abad ke16. Pendiri kerajaan Aceh adalah Sultan Ibrahim yang dikenal dengan Sultan Mughyat Syah (1514-1528). Aceh semula adalah bagian dari kerajaan Pedir. Kemudian berkembang pesat setelah Malaka jatuh ke tangan Portugis.
3.      Kerajaan Demak
Demak adalah kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa. Kerajaan ini berdiri pada abad ke 15. Letak kerajaan Demak di daerah Bintaro dekat muara sungai Demak. Pusat kerajaan terletak antara pelabuhan Bergota dan Jepara.
Raja yang terkenal pada masa kerajaan Demak adalah :
a.       Raden Patah (1478-1518)
Raden Patah adalah pendiri kerajaan Demak, pada masa pemerintahannya Demak mengalami perkembangan yang sangat pesat.
b.      Pati Unus (1518-1521)
Karena jasanya memimpin armada laut Demak dalam penyerangan ke Malaka, Pati Unus mendapat sebutan Pangeran Sabrang Lor.
c.       Sultan Trenggono
Di bawah pimpinan Sultan Trenggono wilayah Demak semakin bertambah luas. Di bawah pimpinan Fatahillah, Demak berhasil menguasai Sunda Kelapa yang kemudian menjadi Jayakarta atau Jakarta.
4.      Kerajaan Pajang
Kerajaan Pajang adalah bekas kerajaan Demak yang oleh Jaka Tingkir (menantu Sultan Trenggono) dipindahkan dari Demak ke Pajang akibat pemberontakan Aryo Penangsang.
Kerajaan Pajang mengalami kemajuan pesat pada masa Sultan Hadiwijaya yang kemudian digantikan oleh Pangeran Banowo yang kemudian diserahkan kepada Sutawijaya. Oleh Sutawijaya Pemerintahan Pajang dipindahkan ke Mataram.
5.      Kerajaan Mataram Islam
Kerajaan Mataram Islam berdiri tahun 2586 dengan raja pertamanya Sutawijaya. Yang memiliki gelar Panembahan Senopati yang meninggal pada tahun 1601. Pada tahun 1755 sebagaimana isi perjanjian Giyanti, Mataram pecah menjadi dua :
a.       Mataram Timur yang dikenal sebagai Kasunan Surakarta
b.      Mataram Barat yang dikenal sebagai Kasunan Yogyakarta
6.      Kerajaan Banten
Banten semula berada di bawah kerajaan Demak, tetapi ketika Sultan Trenggono wafat, Banten di bawah perintah Faletehan memisahakan diri, dengan raja pertama Faletehan.
7.      Kerajaan Cirebon
Kerajaan Cirebon didirikan oleh Faletehan. Disamping sebagai seorang raja Faletehan juga dikenal sebagai seorang ulama dan terkenal dengan sebutan Sunan Gunung Jati.
8.      Kerajaan Goa-Tallo (Makassar)
Kerajaan ini semula terdiri dari dua kerajaan yaitu Goad an Tallo, kemudian digabung menjadi Goa-Tallo yang beribukota di Sombaopu. Kerajaan ini mencapai kejayaan pada masa Sultan Hasanuddin.
9.      Kerajaan Ternate
Kerajaan ini berdiri pada abad ke 13 dengan beribukota di Sampalu, Maluku Utara. Kerajaan ternate mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Baabullah yang memiliki wilayah sampai ke Filipina.
10.  Kerajaan Tidore
Kerajaan Tidore berdiri hampir bersamaan dengan Ternate dan hidup bedampingan. Sultan Tidore yang terkenal adalah Sultan Nuku yang luas wilayahnya mencapai Halmahera, Seram, Kai dan Misol Irian.

PETA KONSEP
 


















Kerajaan islam di indonesia
Sumatra
9.      Samudra pasai
10.  Aceh
Jawa
1.      Banten
2.      Cirebon
3.      Demak
4.      Pajang
5.     Mataram Islam
Sulawesi
1.      Goa-talo (makasar)
2.      Ternate
3.      Tidore
Saluran penyebaran Islam di Indonesia
1.      Perdagangan
2.      Perkawinan
3.      Kesenian
4.      Akulturasi dan Asimilasi budaya
5.      Pondok Pesantren


  

SEJARAH PERJUANGAN NABI MUHAMAD SAW DI MADINAH


 


 

SK :

9. Memahami Sejarah Nabi Muhammad SAW


 

KD :

9.1 Menceritakan sejarah Nabi Muhammad SAW ‎dalam membangun masyarakat melalui ‎kegiatan ekonomi dan perdagangan

9.2 Meneladani perjuangan Nabi dan para Sahabat ‎di Madinah

Indikator:

  • Menceritakan sejarah Nabi Muhammad SAW dalam membangun kegiatan perekonomian
  • Menceritakan sejarah Nabi Muhammad SAW dalam membangun system perdagangan yang menjujung tinggi kejujuran.
  • Menjelaskan alasan Nabi Hijrah Ke Madinah
  • Menceritakan reaksi masyarakat madinah atas hijrahnya Nabi dan para Sahabat dari Makkah
  • Meneladani komitmen Nabi dan para Sahabat dalam menjaga perjanjian Hudaibiyah
  • Meneladani sifat-sifat mulia dan perjuangan Khulafaurrasyidin di Madinah.


 


 

Strategi pembelajaran:


 

Kegiatan Pendahuluan

  • Melafazkan Asma'ul Husnah bersama-sama
  • Apersepsi
  • Guru memotivasi siswa mengenai pentingnya kerja keras seperti yang dilakukan Nabi dan para sahabat.


     

Kegiatan Inti

  • Guru menceritakan sejarah Nabi Muhammad SAW dalam membangun kegiatan perekonomian
  • Siswa menelaah lebih dalam mengenai sejarah Nabi Muhammad SAW dalam membangun sistem perdagangan yang menjunjung nilai-nilai kejujuran.
  • Siswa menyaksikan VCD sejarah hijrah nabi ke Madinah dan perjuangan Nabi dan para sahabat periode Madinah.
  • Siswa menyusun synopsis dari tampilan VCD sejarah Hijrah Rasulullah dan Para Sahabat ke Madinah


     

Kegiatan Penutup

  • Guru bersama siswa membuat simpulan materi yang dipelajari
  • Guru bersama siswa melakukan refleksi mengenai kegiatan belajar dalam KD ini. Bermanfaat atau tidak ?, Menyenangkan atau tidak ?


 


 


 

Peta Konsep :


 

Sejarah Perjuangan Nabi Muhammad SAW di madinah

- Sejarah nabi Muhammad SAW dalam membangun masyarakat melalui kegiatan Ekonomi

    - Sejarah nabi terlibat dalam perdagangan

    - Contoh Rasulullah dalam berdagang yang baik

- Meneladani Perjuangan Rasulullah dan Para Sahabat di Madinah

    - Halangan yang dihadapi Rasulullah.

    - Tahapan Perjuangan Nabi dan para sahabat di Madinah

    - Tauladan yang dapat di ambil dari Perjuangan Rasulullah dan Para Sahabat di

Madinah


 


 

Materi :


 

  • Sejarah nabi Muhammad SAW dalam membangun masyarakat melalui kegiatan Ekonomi dan Perdagangan

Nabi Muhammad adalah seorang anak manusia yang dari awal kelahirannya sudah membawa keistimewaan yang luar biasa.

Nabi Muhammad adalah seorang anak manusia yang dalam perjalanannya penuh dengan cobaan-cobaan sebagai ujian dalam hidupnya dan sekaligus sebagai contoh / I'tibar bagi manusia lainnya bagaimana Rasulullah menghadapi dan menyelesaikan masalah dan cobaan tersebut dengan bijak.

Dari mulai masa kanak-kanak Rasulullah telah terlibat dalam kegiatan perdagangan dan perekonomian, diantaranya :

ketika berusia 12 tahun Rasulullah telah diajak oleh pamannya yang bernama Abu Thalib untuk berdagang ke negeri Syam (Syiria), beliu ikut terlibat dalam melayani pembeli dengan sikap yang sopan dan ramah sehingga membuat orang disekitarnya tertarik.

Ketika Rasulullah telah menginjak remaja sampai usia 25 tahun beliau berusaha mandiri untuk berdagang ke negeri Syam dengan mejual dagangan yang diambil dari Siti Khatijah, Siti Khatijah memberi kepercayaan yang penuh atas dagangannya karena beliau telah mendengar dan bahkan membuktikan kejujuran, keuletan dan kebaikan Rasulullah dengan mengutus pembantunya yang bernama Maisyaraoh untuk menemani, membantu dan sekaligus menilai kinerja Rasulullah dalam berdagang. Hasil yang diperoleh sangat besar dan bias dikatakan sukses, hal ini juga disebabkan karena kejujuran, keramahan, dan ketekunan beliau dalam menawarkan barang.


 

Contoh dari kejujuran Rasulullah dalam berdagang adalah :

  1. apabila barang ang dijual ada cacatnya dikatakan sejujurnya dan ditunjukkan cacatnya (tidak disembunyikan)
  2. Apabila barang itu banyak tidak ditimbunnya dengan harapan dapat untung yang besar.

Dari beberapa gambaran prilaku Rasulullah dalam bidang perdagangan dan perekonomian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam setiap kegiatan perdagangan dan perekonomian atau kegiatan yang lainnya akan mendapat kesuksesan apabila dapat dilaksanakan dengan penuh keuletan, kejujuran, keramahan dan kesopanan.


 

  • Meneladani Perjuangan Nabi dan Para sahabat di Madinah


 

Karena keselamatan Nabi Muhammad SAW dan Kaum Muslimin di Makkah sangat terganggu dan terancam oleh kaum kafir Qurays sehingga dakwah ajaran Islam tidak dapat dilaksanakan dengan maksimal sehingga di perlukan tempat yang aman sehingga Rasulullah dan para Sahabat memutuskan untuk hijrah (pindah) kenegeri Yastrib atau Madinah.


 

Halangan-halangan yang dihadapi Rasulullah ketika berdakwah di Makkah antara lain:

  1. Pengepungan rumah rasulullah oleh kaum Kafir qurays
  2. Pencarian Rasulullah dan Sahabat Abu bakar di Gua Tsur
  3. Upaya pengejaran dan pembunuhan oleh Suraqah bin Naufal


 

Rasulullah berangkat Hijrah pada tanggal 12 Rabiul awal tahun ke-3 dari kenabian dengan beberapa tahapan dalam perjuangannya, yaitu:

  1. Tiba di daerah Quba kemudian Rasulullah dan para Sahabat mendirikan Masjid Quba untuk melaksanakan ibadah. Masjid ini di beri nama Masjid Taqwa dan merupakan masjid pertama yang dibangun Rasulullah SAW dan Kaum Muslimin.
  2. Pada Tanggal 16 Rabiul awal tahun 1 Hijriyah Rasulullah SAW tiba di Madinah dengan sambutan yang meriah dan penuh kegembiraan oleh Masyarakat madinah (Sahabat Anshor). Di madinah rasulullah SAW meletakkan dasar-dasar kehidupan bermasyarakat sebagai berikut:
    1. Mendirikan Masjid Nabawi sebagai tempat Ibadah.
    2. Mempersaudarakan Kaum Muhajirin dan Kaum Anshor.
    3. Mendeklarasikan Piagam Madinah yang bertujuan untuk menciptakan stabilitas Keamanan Masyarakat Madinah (antara Kaum Muslimin dan kaum Yahudi dan sisa-sisa suku Arab yang belum mau menerima Islam)


 

Tauladan yang dapat kita ambil dari perjuangan rasulullah SAW dan para sahabat ketika Hijrah ke Madinah antara lain :

  1. Jika keselamatan jiwa tergangu dan tidak aman dan tidak dapat melaksanakan ibadah dengan khusuk kita lebih baik pindah ketempat yang aman dan kondusif.
  2. Dimanapun kita berada kita harus tetap berdakwah.
  3. Dimanapun kita berada harus selalu menjalin persaudaraan yang baik.
  4. Tidak membeda-bedakan ras, suku atau golongan.
  5. Utamakan persatuan dan kesatuan bangsa.
  6. Saling tolong menolong dan menghormati sesame.
  7. Sabar dan tabah serta senantiasa minta tolong kepada Allah SWT dari segala halangan dan rintangan.


 


 
 
 
 
 

Materi iman kepada kitab

BAB II

IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH


 

  1. STANDAR KOMPETENSI : Meningkatkan Keimanan Kepada Kitab-Kitab Allah SWT
  2. KOMPETENSI DASAR :

2.1. Menjelaskan pengertian Iman kepada kitab-kitab Allah

Indikator

 
  • Menjelaskan pengertian iman kepada Kitab-kitab Allah SWT
  • Membaca dalil naqli tentang Kitab-kitab Allah SWT
  • Menjelaskan perbedaan kitab dengan suhuf


 

2.2. Menyebutkan nama kitab-kitab Allah SWT yang diturunkan kepada para rasul

Indikator

 
  • Menyebutkan nama-nama Kitab-kitab Allah beserta para rasul yang menerimanya
  • Menyebutkan suhuf-suhuf yang diturunkan kepada para Nabi dan Rasul
  • Menyebutkan isi pokok dari Kitab-kitab Allah

2.3. Menampilkan sikap mencintai AlQuran sebagai kitab Allah


 

Indikator

 
  • Membiasakan diri tadarus al-Qur'an
  • Menunjukkan perilaku yang sesuai dengan ajaran al-Qur'an


 

  1. STRATEGI PEMBELAJARAN
    1. Guru menggunakan metode active learning
    2. Diskusi
    3. Penugasan

      Langkah-Langkah : Guru membagi siswa menjadi 8 kelompok

      Kelompok 1. Bertugas menenaah dan menemukan pengertian iman kepada kitab Allah dengan dalil naqlinya

      Kelompik 2. Bertugas mencari perbedaan suhuf dengan kitab

      Kelompok 3. Bertugas mennemukan suhuf-suhuf yang diturunkan kepada para nabi dan rasul

      Kelompok 4. Bertugas mencari dan menyebutkan nama-nama kitab Allah beserta Rasul Penerimanya

      Kelompok 5 bertugas menemukan isi pokok Kitab-kitab Allah

      Kelopmok 6 bertugas menemukan fungsi nberiman kepada kitab-kitab Allah


       


       


       

  2. MATERI PEMBELAJARAN


 


 

  1. PENGERTIAN IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH


 

Iman kepada kitab-kitab Allah ialah menyakini bahwa Allah SWT menurunkan beberapa kitab kepada beberapa Rasul-Nya melalui malaikat Jibril untuk dijadikan pedoman hidup manusia, guna mencapai keselamatan hidup manusia di dunia dan akhirat.

Di dalam Al Quran iman kepada kitab-kitab Allah ini dapat kita fahami dari firman Allah antara lain dalam surat Al Baqarah ayat 213 yang berbunyi :



 


 


 


 


 


 


 


 

Artinya :

… dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab dengan benar untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang kitab itu, melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka kitab yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkan itu dengan kehendakNya. Dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendakinya kepada jalan yang lurus. (Al Baqoroh : 213)


 

  1. KITAB DAN SUHUF


 

Kitab ialah firman Allah atau wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi atau Rasul yang tersusun dan tertulis dalam sebuah kitab.

Suhuf adalah lembaran-lembaran yang belum tersusun atau tulisan firman Allah yang masih terpisah-pisah.

Seperti suhuf Nabi Ibrahim, dan suhuf Nabi Musa, sebagaimana firman Allah yang berbunyi :


 


 

Artinya :

Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam suhuf-suhuf terdahulu yaitu suhuf-suhuf Ibrahim dan Musa. (QS. Al A'la : 18 – 19 ).

Jumlah Suhuf ialah

50 suhuf (lembaran) diturunkan ke Nabi Syis As.

30 suhuf kepada Nabi Idris As.

10 suhuf kepada Nabi Ibrahim As.

10 suhuf sebelum Taurat kepada Nabi Musa As.


 

Para Nabi dan Rasul yang menerima kitab-kitan Allah SWT.

  1. Nabi Musa As, menerima Kitab Taurat

    Kitab Taurat disebutkan dalam firman Allah SWT yang berbunyi :



     

    Artinya :

    Sesungguhnya Aku telah menurunkan kepada Nabi Musa kitab Taurat yang mengandung petunjuk bimbingan kepada kebenaran dan cahaya.


     

  2. Nabi Daud As, menerima Kitab Zabur.

    Firman Allah dalam Alquran menjelaskan



     

    Artinya :

    Aku telah memberikan kitab zabur kepada Daud.


     

  3. Nabi Isa As, menerima Kitab Injil.

    Firman Allah dalam Alquran menjelaskan



     

    Artinya

    .... Dan Kami telah memberikan kepadanya (Nabi Isa) Injil, sedang didalamnya (terdapat) petunjuk dan cahaya (yang menerangi) ...".

  4. Nabi Muhammad SAW, menerima Kitab Alquran.

    Firman Allah dalam Alquran menjelaskan


     



     


     


     


     


     

    (ال عمران : 2-3)

    Artinya :

    "Allah, Tidak ada Tuhan melainkan Dia yang hidup kekal lagi senantiasa berdiri sendiri. Dia menurunkan kitab (Alquran) kepadamu dengan sebenar-benarnya, membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya, dan menurukan kitab Taurat dan Injil. Sebelum (al Qur'an) menjadi petunjuk bagi manusia dan Dia menurunkan Al Furqon .... (QS. Ali Imron : 1-3)

    Wahyu Allah SWT yang diturunkan kepada para Nabi dan Rasul, baik yang terhimpun dalam suhuf maupun kitab merupakan satu kesatuan yang bulat terus menerus dari satu nabi ke nabi yang lain, untuk menuju kearah kesempurnaan Agama Allah SWT yang satu yaitu Agama Islam.

        Semua kitab suci mempunyai pokok ajaran yang sama yaitu mengajarkan tentang ke Esaan Allah dalam dzat dan sifatnya. Juga dalam kitab tersebut memuat tentang kebahagiaan yang kekal bagi hamba yang beriman dan taqwa kepada Nya serta ancaman siksa neraka bagi yang mengingkarinya.


     


     


     


     

KANDUNGAN KITAB ALLAH

Adapun kandungan kitab Allah yang empat itu adalah :

  1. Kitab Taurat

    Kandungan Kitab Taurat adalah :

    1. Kewajiban menyakini keesaaan Allah.
    2. Larangan menyembah berhala
    3. Larangan menyebut nama Allah dengan sia-sia
    4. Supaya mensucikan hari Sabtu (Sabat)
    5. Menghormati kedua orang tua
    6. Larangan membunuh sesama manusia tanpa alasan yang benar
    7. Larangan berbuat zina
    8. Larangan mencuri
    9. Larangan menjadi saksi palsu
    10. Larangan mencuri Larangan mengambil hak orang lain.

    Seluruh isi kitab ini kemudian dinamakan Sepuluh perintah Allah atau the ten commandemen.

    1. Kitab Zabur

      Kandungan Kitab Zabur adalah kumpulan nyanyian dan pujian kepada Allah atas segala nikmat yang telah diberikan. Juga berisi dzikir, doa, nasehat dan kata-kata hikmah.

    2. Kitab Injil

      Kitab Injil memuat beberapa ajaran pokok antara lain :

      1. Perintah agar kembali kepada tauhid yang murni.
      2. Ajaran yang menyempurnakan kitab Taurat.
      3. Ajaran hidup sederhana dan menjauhi sifat tamak.
      4. Pembenaran terhadap kitab-kitab yang terdahulu.
    3. Kitab Al Qur'an

Kandungan Al Qur'an secara global adalah :

  1. Tauhid yakni ajaran tentang keimanan kepada Allah SWT.
  2. Ibadah yakni hubungan seorang hamba kepada kholiqnya.
  3. Akhlak yakni hubungan antar sesama manusia.
  4. Hukum yakni ajaran mengenai cara mengatur hubungan seseorang dengan orang lain sehingga kehidupan menjadi teratur.
  5. Mu'amalah yakni mengatur tata cara hubungan manusia dengan manusia dan yang lainnya.
  6. Sejarah umat manusia di masa lalu, untuk dijadikan pelajaran, karena kehidupan masa lalu itu terulang pada masa kita.


 


 


 


 


 

  1. FUNGSI IMAN KEPADA KITAB ALLAH


 

  1. Dalam kehidupan perlu pedoman yang lebih tinggi dari hasil karya manusia.

    Manusia diciptakan oleh Allah SWT ada yang mempunyai sifat sombong, hal ini dapat kita periksa dari sejarah Umat nabi-nabi sebelum nabi Muhammad SAW, misalnya betapa sombongnya umat Nabi Nuh AS, sehingga akhirnya ditenggelamkan oleh Allah SWT. Apalagi pada waktu sekarang di mana manusia sudah menguasai teknologi tinggi seperti membuat satelit di angkasa luar, membuat senjata nuklir dsb. Dalam segala bidang, kemajuan teknologi semakin mapan dan mengagumkan. Kemajuan manusia melalui IPTEK yang dimilikinya jika tidak dilandasi ajaran agama akan menimbulkan kerusakan di muka bumi. Namun sebaliknya dengan berpedoman kepada tuntunan atau pedoman dari Allah SWT yang Maha Esa, maka IPTEK tersebut akan membawa kemaslahatan bagi manusia. Kemajuan teknologi itu tidak mampu menandingi ilmu Allah misalnya tentang roh. Sampai saat ini belum ada yang mampu membuat roh, bahkan menjelaskan apa hakikat roh itu sendiri belum terjawab oleh manusia.

    Di dalam kitab suci Al Qur'an Allah berfirman pada surat Al Isra : 85



     


     


     

    Artinya :

    Dan mereka akan bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah : "Roh itu termasuk urusan Tuhanku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit".

    Ayat ini memberi penjelasan betapa luasnya ilmu Allah dan dari ilmu Allah itu yang diberikan kepada manusia hanya sedikit.

  2. Kitab Allah sebagai petunjuk bagi manusia

    Sebagaimana diketahui bahwa Allah SWT menurunkan beberapa kitab kepada beberapa Nabi-Nya. Semua kitab suci itu diturunkan Allah SWT untuk petunjuk bagi umat manusia. Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa adalah petunjuk bagi umat Nabi Musa pada waktu itu. Demikian juga Injil yang diturunkan kepada nabi Isa. Namun kitab suci Al Qur'an diturunkan bukan hanya untuk kaum Quraisy bangsa Arab saja, melainkan untuk seluruh umat manusia. Hal ini dapat diperhatikan dari Firman Allah SWT dalam surat Ali Imran ayat 138 :



     


     

    Artinya :

    (Al Qur'an) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petuntuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertaqwa.

Dari ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa kitab-kitab suci itu diturunkan Allah sebagai petunjuk bagi umat manusia menuju jalan yang diridhai oleh Allah SWT.


 

  1. CARA MEMELIHARA DAN MENUMBUHKAN IMAN KEPADA

    KITAB-KITAB ALLAH.


 

  1. Menyakini bahwa ajaran-ajaran yang terdapat dalam Kitab-kitab Allah khususnya Al Qur'an adalah benar. Terlebih dahulu perlu diyakini bahwa Allah SWT telah menciptakan buat manusia ajaran-ajaran serta hukum-hukum yang diwahyukan kepada para Rasul dan Nabi Nya.

        Di antara ajaran-ajaran dan ketetapan-ketetapan hukum tersebut ada yang dicatat dan dibukukan dalam bentuk Kitab Suci dan diantarannya ada yang tidak dicatat sehingga tidak dapat kita ketahui. Akan tetapi yang jelas bahwa setiap Rasul itu pasti mendapatkan dan menerima ajaran-ajaran berupa wahyu dari Allah yang wajib disampaikan kepada umat dan kaumnya.

        Adapun wahyu Allah yang disampaikan kepada para RasulNya antara lain yaitu Kitab suci Al Qur'an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul dan Nabi yang penghabisan. Dengan demikian maka Al Qur'an merupakan kumpulan wahyu Allah yang terakhir.

        Bagaimana cara kita menyakini bahwa Al Qur'an itu betul-betul merupakan wahyu dari Allah ? Kita menyakini bahwa Al Qur'an itu memang wahyu Allah karena :

    1. Tidak mungkin Al Qur'an dibuat atau disusun oleh Nabi Muhammad sendiri, karena beliau adalah seorang yang "Ummi" atau tidak bisa membaca dan menulis.
    2. Al Qur'an begitu indah dan menarik susunan bahasanya, tidak bosan kita membacanya meskipun berulang-ulang, orang yang mendengar bacaan ayat suci Al Qur'an pasti akan terpukau karenanya.
    3. Al Qur'an tidak dapat dipalsukan meskipun hanya satu huruf saja.

        Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa Al Qur'an bukanlah buatan manusia biasa, tetapi betul-betul wahyu dari Allah, justru karena itulah maka tidak seorangpun yang bisa menandingi kefasihan serta keindahan bahasa Al Qur'an.

    Firman Allah dalam Al Qur'an Surat Al Isra ayat 88 yang artinya :

 

    Artinya :

    Katakanlah: "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan Dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain". (Al Isra': 88)


 

  1. Menyakini bahwa Al Qur'an merupakan pedoman hidup umat Islam.

        Selanjutnya perlu kita yakini pula bahwa Al Qur'an itu merupakan tuntunan serta pedoman hidup dan sebagai petunjuk bagi manusia ke arah jalan yang lurus serta membawa keselamatan dan kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat.

    Firman Allah dalam Al Qur'an :



     


     

    Artinya :

    Sesungguhnya Al Qur'an ini menunjuki jalan yang lebih lurus. (Al Isra': 17)

    Al Qur'an juga merupakan lanjutan dan penyempurnaan terhadap ajaran-ajaran yang dibawa oleh Rasul-rasul sebelumnya, dengan demikian Al Qur'an berisi ajaran dan tuntunan hidup yang telah lengkap dan sempurna, tidak mungkin akan ada penambahan atau pengurangan sampai akhir zaman.

    Disamping itu Al Qur'an adalah satu-satunya Kitab Suci yang masih murni dan asli, seluruh isinya tidak pernah mengalami perubahan baik dulu, sekarang maupun pada waktu yang akan datang. Hal ini dikarenakan Al Qur'an adalah wahyu yang diterima oleh Nabi Muhammad saw dari malaikat Jibril, dan Jibril menerimanya langsung dari Allah SWT, kemudian Nabi Muhammad saw sendiri yang menyampaikan kepada umatnya tanpa perbedaan sedikitpun dari aslinya, lalu wahyu tersebut dihafal dan dicatat kemudian dibukukan seperti apa yang kita miliki sekarang. Di samping itu banyak umat Islam yang hafal Al Qur'an, sehingga jika terjadi pemalsuan akan segera terdeteksi. Bukankah hal ini merupakan suatu hal yang sangat sempurna ?

  2. Mentaati serta melaksanakan ajaran-ajaran yang terkandung di dalamnya.

        Al Qur'an memuat dan mengandung segala ketentuan hukum yang sangat diperlukan oleh umat manusia dalam hidup dan kehidupannya.

  3. Memelihara dan menghormati Al Qur'an.

        Oleh karena kita telah yakin bahwa Al Qur'an itu adalah kitab suci umat Islam yang merupakan wahyu dari pada Allah, maka kita wajib memeliharannya dan menghormatinya atau memuliakannya.


     


 


 

  1. PETA KONSEP


     

    IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH


     

    1. Pengertian iman kepada kitab-kitab Allah
    2. Dalil Naqli tentang Iman kepada Kitab-kitab Allah
    3. Beda antara Suhuf dengan Kitab
    4. Kitab-kitab Allah beserta Rasul Penerimanya
    5. Isi Kandungan Kitab-kitab Allah
    6. Fungsi Iman kepada Kitab-kitab Allah